Berada pada ketinggian 2093m diatas permukaan laut, maka mudah diterka bahwa dataran tinggi Dieng beriklim sedang dengan suhu udara 15 derajat Celcius pada siang hari dan 10 derajat pada malam hari, karena itu hembusan udara terasa sejuk, segar dan menyenangkan.
Secara geografis kendatipun Kabupaten Banjarnegara memiliki obyek wisata lebih banyak daripada Kabupaten Wonosobo, namun Wonosobolah seperti terkesan selama ini seolah-olah sebagai yang memiliki dataran tinggi Dieng.
Mengapa ? Pertama, karena jarak Wonosobo – Dieng dekat hanya 26 km, daripada jika dari Banjarnegara – Dieng yang berjarak 55 km. kedua, karena kondisi jalan Wonosobo – Dieng yang baik, juga karena sarana-sarana penunjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan cukup tersedia di Wonosobo, seperti hotel, restoran atau rumah makan, pramu wisata (Guide) dan jasa angkutan wisata.
Sebagai layaknya suatu daerah pegunungan, maka alur jalan menuju dataran tinggi Dieng, ada yang datar tetapi lebih banyak yang menanjak, merayapi punggung bukit dan gunung, menurun dan berkelok-kelok. jika anda pernah mengunjungi Puncak maka seperti itulah alur jalan Wonosobo – Dieng Plateau.
Sepanjang alur jalan menuju Dieng anda benar-benar dapat menikmati perjalanan wisata anda, mengapa ? karena di kiri dan kanan jalan sepanjang perjalanan anda menuju Dieng yang “adi” dan “aeng” itu sejauh mata memandang dan menangkap yang jauh di sana, terhampar indah panorama alam yang dilatari pemandangan gunung gemunung yang terselimuti mega-mega putih atau kabut senja yang turun menyentuh bumi. Dan bila anda merenung sejenak “mengembara ke alam sana”, maka terusiklah hati nurani anda dan meluncurlah lepas selarik kata-kata pujian terhadapnya “Oh.. betapa agung dan mulia Dia yang menciptakan semua ini”.
Dan bukan itu saja. Anda pun akan menikmati bagaimana tanaman-tanaman kentang yang di tata rapih membujur membentuk konfigurasi horisontal di punggung bukit dan gunung, menciptakan suatu landskap nan elok dipandang mata. Juga, anda akan merasakan nikmatnya hembusan angin pegunungan yang sejuk, segar, menyenangkan hati. Ah ! sungguh merupakan suatu pengalaman seumur hidup tak terlupakan.
Secara geografis kendatipun Kabupaten Banjarnegara memiliki obyek wisata lebih banyak daripada Kabupaten Wonosobo, namun Wonosobolah seperti terkesan selama ini seolah-olah sebagai yang memiliki dataran tinggi Dieng.
Mengapa ? Pertama, karena jarak Wonosobo – Dieng dekat hanya 26 km, daripada jika dari Banjarnegara – Dieng yang berjarak 55 km. kedua, karena kondisi jalan Wonosobo – Dieng yang baik, juga karena sarana-sarana penunjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan cukup tersedia di Wonosobo, seperti hotel, restoran atau rumah makan, pramu wisata (Guide) dan jasa angkutan wisata.
Sebagai layaknya suatu daerah pegunungan, maka alur jalan menuju dataran tinggi Dieng, ada yang datar tetapi lebih banyak yang menanjak, merayapi punggung bukit dan gunung, menurun dan berkelok-kelok. jika anda pernah mengunjungi Puncak maka seperti itulah alur jalan Wonosobo – Dieng Plateau.
Sepanjang alur jalan menuju Dieng anda benar-benar dapat menikmati perjalanan wisata anda, mengapa ? karena di kiri dan kanan jalan sepanjang perjalanan anda menuju Dieng yang “adi” dan “aeng” itu sejauh mata memandang dan menangkap yang jauh di sana, terhampar indah panorama alam yang dilatari pemandangan gunung gemunung yang terselimuti mega-mega putih atau kabut senja yang turun menyentuh bumi. Dan bila anda merenung sejenak “mengembara ke alam sana”, maka terusiklah hati nurani anda dan meluncurlah lepas selarik kata-kata pujian terhadapnya “Oh.. betapa agung dan mulia Dia yang menciptakan semua ini”.
Dan bukan itu saja. Anda pun akan menikmati bagaimana tanaman-tanaman kentang yang di tata rapih membujur membentuk konfigurasi horisontal di punggung bukit dan gunung, menciptakan suatu landskap nan elok dipandang mata. Juga, anda akan merasakan nikmatnya hembusan angin pegunungan yang sejuk, segar, menyenangkan hati. Ah ! sungguh merupakan suatu pengalaman seumur hidup tak terlupakan.