Suhu Oven Tak Stabil Bakarkan Pabrik Kayu
Kebakaran Pabrik Kayu CV. Cangda Industri(photo:sumali)
Pabrik Kayu CV. Cangda Industri  di ruas jalan lingkar Selatan Wonosobo tepatnya di Desa Wonolelo kemarin Jumat siang terbakar. Akibatnya sebagian mesin pengolahan  ludes terbakar. Diduga penyebab kebakaran karena suhu oven (tempat pemanas) kayu hingga api melalap seluruh kayu yang tengah dikeringkan. Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa.
Pantaun Radar Kedu dilokasi, akibat kebakaran api melalap sebagian tempat pengeringan kayu (oven). Untuk memadamkan api yang terus menjalar pemadam kebakaran cukup kerepotan.
Sebab, begitu disiram api terus membesar sebab hampir seluruh benda yang berada di sana adalah kayu kering. Sehingga proses pemadaman membutuhkan waktu cukup lama mecapai 3 jam. Parahnya, dilokasi pabrik tersebut tidak  Hydran (cadangan air) sehingga petugas pemadam membutuhkan waktu lama untuk mengambil air.
Menurut salah seorang karyawan, Usman, 35, penunggu mesin Oven kayu, bahwa kebakaran diketahui pada pukul 12.30 WIB. Saat itu sebagian besar karyawan laki-laki tengah jumatan. Sedangkan yang perempuan tengah beristirahat siang. Saat kembali bekerja tiba-tiba api sudah melalap sebagian bangunan pabrik.
“ Pabrik sedang sepi, karena semua karyawan sedang istirahat siang,” katanya
Dijelaskan dia, bahwa kebakaran diduga karena dipicu oleh kondisi suhu oven yang tidak stabil. Menurutnya sejak Kamis (24/3) malam mesin pengontrol temperatur terus naik turun. bahkan mancapai 160 derajat celcius. Padahal, kata dia, untuk standard pengeringan kayu hanya membutuhkan suhu 120 derajat celcius.
“ Saya tidak tahu, mungkin suhu naik turun karena sejak semalam kayu sudah ada yang terbakar. Namun kami belum berani membuka karena baru 5 hari. Sebab biasanya untuk pengeringan mencapai 8 hari,”tandasnya
Yunan Ikomah, Staf Direksi  CV. Cangda Industri menyatakan bahwa untuk oven yang terbakar sebetulnya kayu akan diambil pada siang setelah karyawan jumatan. Namun, belum sempat dibongkar oven sudah terbakar.
“ Biasanya depalan sampai sembilan hari. Namun karena karyawan ada yang menyampaikan sudah kering kita berniat membuka. Namun sudah terbakar terlebih dahulu,”katanya
Dijelaskan dia, bahwa pabrik Pengolahan kayu tersebut mempunyai 6 Oven pengering kayu. Namun pada siang kamarin hanya satu yang beroperasi. Untuk tiap over mampu mengeringkan kayu hingga 46 kibek.untuk sistem kontrol selama 24 jam tiap oven dijaga 3 orang. akibat kebakaran ditaksir kerugian mencapai ratusan juga.
“Tidak ada korban jiwa, sebagian besar karyawan tengah istirahat,” tandasnya
Ditanya mengenai standard kemanan perusahaan, perempuan berkaca mata ini mengaku bahwa pabrik yang bergerak dalam bidang pengeolahan kayu tersebut masih tahap penataan. Termasuk penyediaan hydran dan perlengkapan kemanan baru berencana dibangun.
“ Secara resmi kita sudah berdiri satu tahun. namun baru beroperasi selama 7 bulan,”katanya
Widodo Kepala Desa Wonolelo, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berulang mengingatkan pihak perusahaan agar melengkapi peralatan kemanana termasuk antisipasi kebakaran. Namun, hingga perusahaan beroperasi peringatan tersebut tidak pernah digubris.
“Beberapakali pihak pabrik sudah dingatkan untuk melengkapi standar keamanan.Tempo hari warga komplin karena suara genset menganggu, selain itu asap masuk kampung,”tandasnya
Dengan kebakaran ini, kata dia, pihak pemerintahan desa akan mengambil tindakan agar pihak peruasahaan benar-benar menaaati standar pengamanan. Sebab, posisi pabrik berbatas dekat dengan pemukiman warga yang sangat mungkin bisa memberikan dampak buruk kepada warga sekitar.
“ Kita akan lakukan peringatan lagi. karena sangat mengancam warga,”katanya (rase) 
(sumber e-wonosobo.com)
0 Responses