Praktik percaloan mewarnai seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Mandiri 2010 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Sedikitnya ada lima orang yang menjadi korban calo telah melapor ke DPRD Kabupaten Wonosobo.
Menanggapi permasalahan ini, anggota Komisi D DPRD Wonosobo, H Afif Nurhidayat mendesak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonosobo serius dalam menelusuri percaloan dalam proses rekrutmen CPNS 2010 yang dilangsungkan secara mandiri. “Tidak sedikit masyarakat mengadukan telah menjadi korban percaloan,” tandasnya di Wonosobo, Rabu (23/2).
Disebutkan Afif, setiap calon pegawai yang menjadi korban percaloan ditarik uang yang jumlahnya bervariasi, antara Rp 80 juta hingga Rp 150 juta. Sebagian besar korban berasal dari pegawai tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan. Selain itu, Komisi D juga mendapati calon pegawai negeri yang sudah ditarik uang, selanjutnya uangnya dikembalikan karena tidak jadi ikut dalam pengangkatan.
Hal sama disampaikan Ketua Fraksi Gerakan Nahdlatul Umat (FGNU) DPRD Wonosobo HM Khafid. Pihaknya juga menerima aduan korban yang menjadi praktek percaloan CPNS. Praktik percaloan itu jelas mengusik semangat upaya memberantas korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) di lingkungan Pemkab Wonosobo. “Kami meminta BKD untuk mengusut tuntas oknum yang terlibat,” tegasnya.
Sejauh ini, lanjut Khafid, anggota Fraksinya sedang mendiskusikan terkait kemungkinan ada oknum orang dalam yang sengaja menjadi calo CPNS. Menurutnya pelaksanaan CPNS mandiri di Kabupaten Wonosobo berpeluang besar terjadinya aksi percaloan dan manipulasi hasil tes. (Krj/Art)
(diambil dr e-wonosobo.com)