Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infortamika, Gatot Hermawan, bahwa data kepemilikan sepeda motor di Wonosobo ini berdasarkan pada pencatatan yang dilakukan pihaknya hingga bulan Desember 2010. Sepeda motor yang dihitung yang merupakan bernomor polisi Wonosobo yakni AA-F.
“ Untuk sepeda motor yang masuk di Wonosobo dengan plat nomor luar tidak termasuk dalam angka ini,” tegasnya
Dijelaskan dia, bahwa pesatnya pertumbuhan kepemilikan motor semakin sulit diantisipasi dalam penataan jalan raya serta fasilitas publik seperti pasar dan terminal. Sebab pertumbuhan sepeda motor tidak sepadan dengan sarana pemerintah dalam penyediaan lahan parkir serta fasilitas jalan raya.
“ Antisipasi kepadatan jalan serta sarana parkir sudah kita rumuskan. Yang menjadi soal untuk Pasar induk Wonosobo sebagai jantung kota tidak ada lahan untuk membangun sarana parkir,”katanya
Diakui dia, dampak dari belum ada sarana parkir yang representatif membuat penataan jalan raya semakin sulit. Masalahnya badan jalan yang mestinya hanya untuk lalu lalang pengguna jalan digunakan untuk lahan parkir.
“ Perencanaan sudah kita lakukan. Masalahnya ketika ada anggaran, kita tidak punya lahan. Sehingga gagal dibangun,”katanya
Tak hanya itu, lanjut dia, untuk kemacetan jalan membutuhkan kerjasama multi pihak. Sebab, yang membikin penataan jalan sulit selain populasi sepeda motor yang tidak terbendung. Juga karena persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta sejumlah pengusaha yang memiliki mobil pribadi.
“ Dalam pantauan kita, saat ini hampir tiap hari terdapat mobil pribadi parkir di jalan raya, selain itu juga dipakai dagang PKL, hal ini sangat menganggu dan memicu kemacetan,”tandasnya.(diambil dr e-wonosobo.com)